Perpisahan
Perpisahan.
Senang bercampur sedih adalah aku hari ini. Syukur alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk bertemu kawan-kawan Pembaharu Muda.. Perpisahan adalah agenda terakhir kami, karena tidak adil rasanya jika hanya pertemuan saja yang dirayakan.
Rasanya aku sudah tidak asing dengan yang namanya perpisahan. Namun, keseringan tidak menjadikan aku terbiasa dengannya. Ada yang terasa biasa saja, namun ada juga perpisahan yang terasa sangat sulit dilalui. Mungkin karena hati sudah melekat padanya.
Sejatinya, kehidupan kita di dunia ini untuk perpisahan. Ada perpisahan yang di sengaja, ada pula perpisahan yang tak bisa dihindari.. Kita tidak diberikan kemampuan untuk mencegah perpisahan. Ia adalah sesuatu yang pasti. Barangkali, kita mampu menundanya. Namun, itupun hanya sebatas sementara.
Perpisahan bukan artinya kita tidak akan bertemu kembali, tapi perpisahan menjadi sebuah komitmen agar kita tetap akrab saat bertemu kembali.
Selalu saja ada yang berlarut-larut dalam kesedihan akibat perpisahan. Ia selalu menjadi momok yang tak disukai, ia mengambil semua yang biasa dijalani. Kesedihan akibat perpisahan sangatlah wajar, itu artinya perpisahan tersebut sangat istimewa.
Tapi tenang saja, Surayah pernah menulis tentang perpisahan yang dituangkan dalam sebuah lagu yang berjudul “Tenang Saja”:
“Tenang saja,
Perpisahan tak menyakitkan.
Yang menyakitkan adalah
Bila habis ini saling benci.
Tenang saja,
Perpisahan tak menyedihkan.
Yang menyedihkan adalah
Bila habis ini saling lupa.
Bahwa kita pernah
Selalu bersama-sama.
Lalu kita sadar
Bahwa harus berpisah.
Lupa,
Mudah melupakan semua.
Jangan saling melupakan.
Hilang,
Mudah menghilangkan semua.
Jangan saling menghilangkan.”
-Pidi Baiq
Jadi, tenang saja, tidak ada yang salah dengan perpisahan, yang salah adalah setelah ini saling melupakan, setelah ini saling membenci..
Jantung perpisahan sejatinya bukan jarak ataupun waktu. Tetapi ketidaktahuan kapan akan kembali bertemu. Barangkali jeda diciptakan agar kita dapat mengenang kembali manis pahitnya ingatan masa lalu.
Semoga apa yang diakhiri ini menjadi lebih berarti. Arti yang meresap kedalam jiwa setiap benak yang menghampiri. Apabila tidak, biarkan ia menjadi hari-hari lalu yang menghiasi aktivitasmu. Semoga menjadi hal yang bermanfaat. Tapi ingat bahwa setiap masa memiliki arti. Jangan lupa mengawali dan bijaklah mengakhiri.
Terima kasih, tak hanya pengalaman yang aku peroleh disini, namun teman merupakan hal termahal yang aku dapatkan. Terima kasih atas segala pelajaran berharga ini.. Terima kasih sekre BPM. Terima kasih teman-teman Pembaharu Muda :)
“How lucky we are to have something that makes saying goodbye so hard.” - Winnie the pooh.
Jatinangor, 20 Desember 2016
0 comments: