Dewasa Itu Tentang Pengendalian
Kita sama-sama tahu bahwa kedewasaan bukan dilihat dari usia, karena belum tentu orang yang lebih tua adalah orang yang lebih dewasa. Contohnya Ali bin Abi Thalib, Muhammad Al-Fatih, Usamah bin Zaid, beliau pemuda-pemuda cerdas, pemberani yang menurut saya kedewasaannya melebihi orang-orang tua pada saat ini.
Kedewaaan merupakan faktor pengendalian, orang yang kendali dirinya baik disebut dewasa. Ketika ia membuat keputusan untuk bersikap baik diatas kemungkinan-kemungkinan buruk, itulah orang dewasa. Ketika ia berdamai dalam kemarahan, yang mungkin saja dapat menimbulkan hal-hal buruk. Ketika ia menahan diri dari berkomentar, yang mungkin dapat melukai dan merugikan orang lain, itulah kedewasaan.
Ketika kita ingin menjadi dewasa, kita harus belajar mengenali dorongan-dorongan dalam diri kita yang dapat menjadikan kita lepas kendali. Sehingga kita dapat mengendalikan diri dari kemungkinan-kemungkinan negatif yang bisa kita lakukan untuk orang lain.
Berpikir dahulu sebelum bertindak, ketika tindakan kita melukai orang lain bisa jadi pengendalian diri masih kurang, kita masih dikendalikan oleh emosi, keisengan, ketergesaan, hasutan, dan ajakan yang tidak baik.
Ketika ada seorang anak muda yang mampu mengendalikan dirinya, dibandingkan dengan orang-orang tua yang hanya bisa menyakiti orang lain. Menurut saya orang tua itu tidak pantas dianggap dewasa.
So, dewasakan diri kita, jaga kendali diri kita. Ambil sosok tokoh panutanmu, belajarlah memiliki akhlak yang baik sesuai dengan tokoh itu sehingga kita dapat menjadi dewasa semuda mungkin.
0 comments: